Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan suau program yang berberda, dimana program ini bertujuan untuk melaksanakan pengabdian juga pemberdayaan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dan bertempat di beberapa wilayah yang khususnya pedesaan. Dalam pengertian KKM yang singkat yakni diharapkan mahasiswa dapat mengabdikan diri kepada masyarakat. Seluruh teori-teori yang sudah dipelajari sebelumnya bisa dijadikan bekal untuk dipraktekkan dalam masyarakat.

Bersama teman-teman kelompok 206, kami tinggal di desa Benjor. Desa yang berada jauh dari kata ramai dan hiruk pikuk kota. Untuk menuju tempatnya saja, kami harus menempuh jarak kurang lebih 7 km dari kecamatan Tumpang. Dengan jalanan yang berkelok, namun disuguh dengan pemandangan ladang serta perbukitan yang indah. Tak heran jika disana kita menemui udara yang dingin, karena berada diatas pegunungan.

Ketika fajar mulai menampakkan wujudnya, masyarakat Benjor sudah mulai berbondong-bondong pergi meladang. Ladang merupakan tempat utama sumber mata pencaharian bagi masyarakat Benjor. Kerena menurut data desa, sebesar kurang lebih 75% dari warganya adalah buruh tani. Sehingga tak heran, jika pagi hari ketika kami ingin jalan-jalan dan tak sengaja berbarengan dengan warga yang pergi meladang.

Jiwa sosial masyarakat Benjor tumbuh dengan nilai dan norma yang baik, suasana desa terasa nyaman dan tentram jauh dari kehidupan perkotaan yang bising dan penuh polusi. Kerukunan warganya sangat terlihat jelas. Kerukunan tersebut dapat terlihat ketika salah seorang warga memiliki hajat, maka warga yang lainnya turut berkontribusi membantu serta menghadirinya.

Ketika KKM, saya benar-benar kagum dengan seorang guru yang mungkin bisa dikategorikan beliau lah sosok guru yang sebenarnya. Disana saya bertemu dengan bapak Srimulyono, beliau adalah satu-satunya guru yang masih bertahan mengajar di SMP PGRI Benjor, karena banyak guru lainnya yang telah mengundurkan diri dengan alasan gaji yang kurang memenuhi. Beliau setiap hari mengajar semua siswa-siswi kelas 1-3 SMP seorang diri.

Dari siswa-siswa SMP PGRI tersebut, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk meladang dan tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebutlah yang menjadikan Pak Mul terus berjuang paling tidak mampu merubah mindset mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dari pengalaman tersebut, saya belajar tentang banyak hal, antara lain belajar untuk menghargai waktu, menghargai orang lain, dan bersyukur. Dari warga saya telah belajar bagaimana kita harus bersikap, tentang berakhlaq dan bermasyarakat yang benar, sehingga saya bisa tahu bagaimana cara menempatkan diri ditengah masyarakat.