My First Experience

NURUL MASYRIFAH
16320082 . G.152.2019 . 5 years ago

METODE PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN SDN 02 RANDUAGUNG DI DESA RANDUAGUNG KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG

Nurul Masyrifah, Fakultas Humaniora, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Email : nurulmasyrifah568@gmail.com

Abstract

The age of elementary school is an intellectual period, which at this age the ability of children to be in optimal condition. The method used is lecture plus method, experimental mehod, and training method. The result is that children at this age are able to digest the teacher’s explanation well and practice it in front of the class, and apply it to questions about learning. Besides that, the teacher must have strong motivation in increase knowledge and create organized learning methids.

Keywords : elementary school children, learning methods, learning process result, teacher obligations, SDN 02 Randuagung

Pendahuluan

Sebagaimana yang kita ketahui, pendidikan sangat penting untuk manusia, karena pendidikan merupakan suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik yang dapat menunjang pengembangan manusia seutuhnya. Selain itu pendidikan merupakan proses belajar pengalaman-pengalama yang terjadi di lingkungan sekitar sebagai pembelajaran untuk masa yang akan datang. Untuk mendapatkan hasil yang baik, tentu membutuhkan dasar-dasar yang baik pula.

Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia sekitar 6-12 tahun atau biasa disebut dengan periode intelektual. Pada periode ini, minat anak terfokus pada segala sesuatu yang bersifat dinamis bergerak dan anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Kemampuan anak pada usia sekolah dasar berada ditingkat paling tinggi atau dalam kondisi optimal. Hal ini bisa dilihat dari perbedaan antara anak yang berusia 4-5 tahun dengan 6-12 tahun, yang mana anak usia 4-5 tahun masih dalam tahap mengembangkan keterampilan social dan motorik. 

Metode

Metode pembelajaran memiliki beberapa jenis atau model dengan cara penyampaian dan bentuk yang tidak sama. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga pendidik mengetahui berbagai metode pembelajaran agar bisa menyesuaikan metode yang cocok dengan keadaan peserta didik. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang pendidik adalah metode ceramah plus, metode eksperimental, dan metode latihan.

Metode ceramah plus adalah metode tradisional, namun masih banyak pendidik yang menggunakan metode ceramah plus ini karena sangat efektif dalam proses belajar mengajar. Metode cemarah plus adalah metode pembelajaran yang penyampaian informasi pembelajaran kepada peserta didik dilakukan dengan cara lisan. Dengan menggunakan metode ini, pendidik lebih mudah dalam menjelaskan materi dan bisa membantu peserta didik untuk belajar tanpa harus memiliki buku.

Metode ceramah plus tidak hanya tentang cara pendidik menjelaskan materi, tapi juga bagaimana cara pendidik mengkombinasikan dengan metode lain, seperti metode tanya jawab. Pendidik bisa memberikan pertanyaan kepada peserta didik setelah menjelaskan materi secara rinci. Selain itu pendidik juga bisa memberikan latihan kepada peserta didik yang berisi gabungan dari penyampaian materi secara lisan.

Metode eksperimental adalah jenis metode pembelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengerjakan suatu percobaan. Metode ini bisa dilakukan perorangan atau kelompok. Metode ini memberikan kesempatan pada peserta didik untuk membuktikan sendiri tenatng materi yang diajarkan. Dengan adanya metode ini, peserta didik terbiasa berfikir secara kritis, sistematis, dan ilmiah.

Metode latihan adalah metode yang digunakan untuk menyampaikan materi melalui bentuk latihan-latihan. Dalam metode ini, pendidik juga harus memperhatikan beberapa hal, seperti jenis latihan yang digunakan berbeda dengan latihan sebelumnya. Hal ini untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman peserta didik pada materi dan pengaruh latihan terhadap hasil proses belajar mengajar. Selain itu metode ini bertujuan untuk mendorong setiap peserta didik menguasai kemampuannya secara tepat.

Hasil 

Di hari pertama kami mengajar di SDN 02 Randuagung, kami melakukan metode ceramah plus dan eksperimental. Mata pelajaran yang kami ajarkan adalah Bahasa Inggris. Kami menjelaskna bagaimana cara melakukan perkenalan menggunakan Bahasa Inggris yang benar dan tepat dan mempraktekkannya di depan kelas sebagai contoh. Setalah itu kami memberikan beberapa kosakata yang tidak dimengerti oleh peserta. Kami juga membantu peserta didik dalam pelafalan kosakata Bahsa Inggris yang benar dan tepat.

Diakhir pembelaran, kami memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempraktekkan materi yang sudah kita berikan di depan kelas. Kami menunjuk beberapa peserta didik untuk maju ke depan mencoba memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Inggris yang tepat dan benar. Kami teus membantu jika masih ada kesalahan dalam pelafalan kosakata. Dan kami juga melakukan sesi Tanya jawab untuk mereview materi yang sudah kami berikan kepada peserta didik.

Hari selanjutkanya, kami melakukan metode ceramah plus dan metode latihan. Mata pelajaran yang kami ajarkan tetap sama, yaitu Bahasa Inggris. Kami menjelaskan tentang denah sebuah rumah yang terdiri dari 2 laintai. Kami menjelaskannya secara rinci agar peserta didik mengetahui letak semua ruangan dengan benar. Tak lupa pula kami memberikan beberapa kosakata yang tidak dimengerti peserta didik.

Kami memberikan beberapa soal latihan kepada peserta didik untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah kami jelaskan. Selain itu kami juga membahas soal latihan tersebut untuk mengetahui pengaruh metode ini terhadap hasil proses belajar mengajar. Untuk memberi semangat kepada peserta didik dalam mengerjakan latihan, kami menjanjikan sebuah reward kepada peserta didik bagi yang mendapatkan nilai tertinggi dalam materi tersebut.

Selama hampir satu bulan kami melakukan metode-metode tersebut dengan berbagai macam cara agar peserta didik tidak merasa bosan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Kami juga memberikan beberapa apresiasi kepada peserta didik yang mampu mencapai suatu prestasi. Dari beberapa metode tersebut kami bisa memahami setiap karakter dari peserta didik dan mengetahui bagaimana cara mereka belajar.

Selain itu kendala yang kami hadapi selama melakukan proses belajar mengajar ini adalah peserta didik mudah sekali merasa bosan selama proses belajar mengajar, sehinga kami sebagai pendidik harus melakukan sesuatu yang berbeda agar peserta didik menikmati dan tidak bosan dalam proses belajar mengajar. Beberapa hal yang kami lakukan adalah mengkombinasikan pembelajaran dengan game yang bisa dilakukan di dalam kelas, melakukan pembelajaran di luar kelas/outdoor, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil kegiatan ini adalah bahwasanya anak usia 6-12 tahun atau anak sekolah dasar membutuhkan perhatian yang sangat pesat, karena diusia ini mereka akan mendengarkan, melihat, menirukan, dan meyakini semua perkataan orang lain selain pendidik/guru mereka. Sehingga sebagai seorang pendidik harus berhati-hati dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Selain itu mereka mudah merasa bosan, maka sebagai pendidik harus bisa memberikan inovasi-inovasi baru dalam proses belajar mengajar, serta tetap memperhatikan materi dan hasil proses belajar mengajar.

Daftar Pustaka

Murfiah, Uum. 2017. Model Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar. Universitas Syiah Kuala.

Afandi, Muhammad, Evi, dan Oktarina. 2013. Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah. UNISSULA.




coded by muchad with <3