Pengaplikasian Media Pembelajaran di SDN Sumberejo 01

NUR ALFY SYAHRIANA
16210173 . G.135.2019 . 5 years ago

Perubahan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah menuntut setiap guru untuk bisa membuat inovasi baru dalam proses belajar mengajar. Hal ini tidak lain adalah untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, sehingga para siswa bisa menangkap semua materi dengan mudah. Selain itu juga diharapkan agar para siswa lebih berperan aktif di dalam kelas. Dengan adanya inovasi dan kreatifitas baru yang diterapkan oleh guru maka masalah-masalah di dalam kelas bisa lebih mudah diatasi, seperti: siswa mengantuk, malas belajar, tidur di dalam kelas, keluar kelas tanpa izin, dan lain sebagainya.

Pendidikan adalah kebutuhan yang sangat krusial yang harus dimiliki dan diperhatikan oleh setiap orang. Termasuk pendidikan Sekolah Dasar yang ditempuh oleh anak usia 7-13 tahun. Lingkungan sekolah tempat anak melangsungkan kegiatan belajar juga sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga hal ini harus ada kerja sama yang baik antara guru dan teman sebayanya. Apabila proses pendidikan di sekolah berjalan dengan baik, maka kualitas manusia akan searah dengan kemajuan pendidikan tersebut.

Untuk mewujudkan hal itu seorang guru bisa menggunakan media pembelajaran saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam proses pendidikan, yang mana penerapannnya disesuaikan dengan kebutuhan dan materi yang disampaikan. Penggunaan media pembelajaran harus diperhatikan oleh setiap guru maupun fasilitator pengajar. Oleh karena itu fasilitator perlu mempelajari dan membuat media pembelajaran terlebih dahulu sebelum proses belajar mengajar agar penggunaannya sesuai dengan tujuan.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa di SDN Sumberejo 01 penggunaan media pembelajaran masih kurang diperhatikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah guru-guru kurang bisa mengaplikasikan dan terbatasnya waktu untuk membuat media pembelajaran. Padahal para siswa lebih antusias dan semangat jika proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran, bahkan bisa memahami materi yang disampaikan guru dengan mudah. Keadaan tersebut menunjukkan bahwasannya media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan, khususnya pendidikan Sekolah Dasar. Selain itu anak-anak sekolah tingkat SD lebih suka pembelajaran yang tidak monoton, dimana seorang guru hanya menerapkan metode ceramah.

SDN Sumberejo 01 merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di Desa Sumberejo Kecamatan Batu. Sekolah ini termasuk sekolah yang maju dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain. Selain letaknya yang strategis juga didukung oleh Kepala Sekolah yang berkompeten, kualitas pengajar yang profesional, dan fasilitas yang memadai. Namun penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar kurang diperhatikan oleh guru. Sehingga siswa sering merasa bosan dan bermain-main di dalam kelas. Padahal sekolah ini sudah disediakan beberapa media pembelajaran yang bisa dipakai. Contohnya: puzzle, Proyektor LCD, bola, globe, dan media-media lain yang sudah tersedia di sekolah.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendampingan adalah: 1. Kepala Sekolah, selaku pihak yang punya kewenangan dalam menentukan kebijakan di SDN Sumberejo 01. 2. Guru-guru, selaku pengajar peserta didik dan objek utama dalam proses pendampingan yang diharapkan bisa menerapkan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 3. Peserta didik SDN Sumberejo 01. 4. Mahasiswa KKM, selaku fasilitator atau pendamping.

Proses pendampingan ini melibat keempat belah pihak yang sudah disebutkan diatas. Pada awalnya pendamping memohon izin kepada Kepala Sekolah agar bisa diterima di SDN Sumberejo 01. Lalu pendamping menyampaikan maksud dan tujuan dari salah satu progam KKM yang akan diterapkan dalam proses pendampingan. Setelah proses perizinan sudah selesai dan semua rencana disetujui oleh Kepala Sekolah barulah pendamping mulai menerapkan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Kemudian memberikan informasi kepada Kepala Sekolah dan guru-guru SDN Sumberejo 01 bagaimana efektifitas dan manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Setelah Kepala Sekolah dan guru-guru menerima informasi dari KKM, barulah guru-guru SDN Sumberejo 01 sedikit demi sedikit mulai menerapkan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Proses pendampingan ini dilakukan selama tiga minggu (Kamis, 03 Januari 2019 – Kamis, 24 Januari 2019) dan bertempat di SDN Sumberejo 01. Pendampingan di SDN Sumberejo 01 ini dilakukan dengan 3 kali tahapan. Pertama adalah tahap persiapan, tahapan ini dilakukan saat pembekalan KKM. Kedua adalah tahap pelaksanaan, tahapan ini merupakan suatu kerangka kerja yang mungkin dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi dampingan. Tahapan ini terdiri dari perkenalan (inkulturasi), pengungkapan informasi (discovery), mengetahui aset dan mengidentifikasi peluang (design), mendukung keterlaksanaan progam kerja (define), dan refleksi. Terakhir adalah tahapan pelaporan, tahapan ini disampaikan kepada pihak sekolah, kepala desa, dan DPL yang kemudian bisa dijadikan bahan Laporan Akhir Kelompok.

Secara sederhana kegiatan yang dilakukan oleh fasilitator dalam proses pendampingan adalah sebagai berikut: 1) Fasilitator mendiskusikan penggunaan media pembelajaran di SDN Sumberejo 01 dengan Kepala Sekolah. 2) Setelah mengetahui permasalahan dan potensi yang di SDN Sumberejo 01 fasilitator membuat progam kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan. Bentuk progam kerja yang dilakukan oleh fasilitator adalah: 1) Fasilitator membuat contoh media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran lalu dikonsultasikan kepada Kepala Sekolah dan Wali Kelas. 2) Setelah mendapatkan izin dari Kepala Sekolah maupun Wali Kelas, fasilitator menggunakan media pembelajaran saat mengajar. 3) Fasilitator menyampaikan kepada Kepala Sekolah dan Wali Kelas bagaimana kondisi peserta didik saat proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. 4) Fasilitator memberikan informasi kepada para guru cara memanfaatkan fasilitas sekolah untuk bahan media pembelajaran dan cara membuat media pembelajaran itu sendiri.

Hasil dari kegiatan yang dilakukan oleh fasilitator mendapat dukungan penuh dari elemen sekolah. Peserta didik lebih mudah dikondisikan dan lebih semangat karena ada inovasi baru dalam proses belajar mengajar. Selain itu masalah-masalah peserta didik di dalam kelas seperti mengantuk, bosan, bermain-main, dan bermalas-malasan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran lebih terkesan menyenangkan, bahkan sebagian media pembelajaran memadukan antara bermain dan belajar. Setelah fasilitator mempraktekkan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan guru-guru mendapat bimbingan, sedikit demi sedikit guru-guru mulai memanfaatkan fasilitas sekolah sebagai media pembelajaran.



coded by muchad with <3