Sweet memory

MOCH. NURHASAN UBAIDILLAH
15150040 . G.48.2017 . 6 years ago

 

HIDUP DEWASA DI NEGERI ORANG

 

Pada awal menginjakkan kaki di Desa Wonoayu, ketika melakukan survey, semua terasa berat, seperti banyak tantangan yang akan kami hadapi dan kami selesaikan dengan pemikiran yang dewasa. Karena pada pelaksanaan survey tersebut, kami dipapari beberapa masalah yang terjadi pada anggota KKM tahun lalu, masalah yang terjadi di masyarakat, potensi-potensi yang mereka miliki, semuanya dijelaskan secara abstrak oleh pengurus ta’mir dan ketua posdaya. Namun di sisi lain, ada kebahagian yang harus kami syukuri, karena tempatnya strategis, akses jangkauan ke pasar, masjid, ATM, dan beberapa tempat lainnya mudah, tetapi sinyal telfon untuk semua operator kurang mendukung. Dari situlah muncul kebahagiaan tersendiri bagi kami.

Sepulang dari pelaksanaan survey tersebut, hari demi hari hingga tak terasa esok kami sudah harus berangkat mengabdi dan bermasyarakat. Sedangkan pada saat itu, konsep kegiatan belum terancangdenganbaik, apalagi ditanya mengenai potensi inti dari desa ini. Hasil yang kami dapatdari hasil wawancara pada saat survey kemarin adalah masyarakatnya adalah heterogensepertipertanian, peternakan, wirausaha, usaha kecil menengah, semua ada dalam desa ini. Hal itulah yang membuat kami sempat merasa bingung mengenai titik temu bidang yang hendak kita kembangkan selama pelaksanaan KKM yang hanya satu bulan ini.

Tepat tanggal 04 Juli 2017 pukul 15.00, dengan niat dan memantapkan jiwa untuk memgabdi, kami dan kelompok KKM48, berangkat menuju desa WonoayuWajak. Tak disangka tak diduga, sesampainya kami disana, sambutan hangat beberapa takmir masjid “BaitulMuttaqin” mengurangi beban perjalanan ini.

Tugas pertama yang kami lakukan pada waktu itu adalah menuju tempat tinggal yang akan ditempati oleh anak perempuan. Namun, sesampainya kami disana, kami masih menunggu Pak Bayan (Bpk. Budi) dan Pak Carik (Bpk. Mad Saidi) untuk mengonfirmasi ulang tempat tinggal anak laki-laki. Sembari menunggu hasil keputusannya, kami mulai saling akrab dengan tuan rumah. Dan akhirnya anak laki-laki menempati tempatnya anak perempuan, sedangkan anak perempuan menempati rumah sebelah yang ditinggal pemiliknya kerja sebagai TKI.

Minggu pertama keberadaan kami disana kami manfaatkan untuk melakukan silaturrahim dengan warga desa WonoayuRT 04. Banyak cerita, banyak pengalaman, banyak pengetahuan yang kami dapatkan selama bersilaturrahim. Tidak hanya untuk mempererat tali persaudaraan, tapi demikian itu bisa memudahkan kami dalam melakukan tugas selama satu bulan kedepan. Kami pun mulai memahami, bahwa masyarakat ini adalah masyarakat heterogen, tapi solidaritas kekeluargaannya tinggi. Dari situ, sedikit demi sedikit program kerja kami pun mulai tampak. Dan dengan kesepakatan kelompok, kami diklasifikasikan untuk menjadi penanggung jawab dari program kerja yang ada. Diantaranya adalah bidang pendidikan, dimana didalamnya mencakup pengadaan bimbel dan TPQ. Dalam bidang kesehatan, yang memiliki beberapa program kerja yaitu ikut serta membantu dalam pelaksanaan posyandu balita danpenyuluhankaderkesehatan. Dalam bidang Sosial, kami serta mengikuti kegiatan rutinan yang diadakan oleh warga masyarakat, seperti tahlilan pada hari malamim jumat (RT. 04) dan malam minggu (RT.01) untuk putra dan Jumat sore untuk yang putri, sholawat rutin setiap senin sekali dalam dua pekan, serta PKK setiap dua kali dalam satu bulan. Dalam bidang ekonomi dan pertanian, kami mengadakan kerjasama dengan Bapak Mu’thi dari kecamatan Pagak untuk memberikan penyuluhan mengenai pembibitanjahemerah.

Setelah melakukan beberapa kali koordinasi dengan seluruh anggota kelompok dan rasa memiliki tanggung jawab dari tiap individu dengan bidang yang telah diamanahkan, akhirnya, pada minggu kedua, sedikit demi sedikit kami mulai merealisasikan program kerja yang telah kami susun bersama. Rintangan demi rintangan harus kita hadapi dan kita selesaikan. Namun alhasil, dengan ucapan “Alhamdulillahirrobil ‘Alamin” serangkaian program kerja kami terlaksana dengan baik dan membuahkan hasil yang baik. Semua itu tentu tak dapat terlaksana tanpa adanya kekompakan dari anggota kelompok dan terjalinnya hubungan baik antara mahasiswa KKM dengan masyarakat sekitar.

Seminggu terakhir adalah hari-hari terberat bagi saya pribadi. Hari-hari dimana banyak berfikir tentang acara penutupan dan perpisahan akan segera menjemput, tangisan kecil dari anak-anak TPQ mulai membuatku mersa sedih dan perasaan berat untuk meninggalkan mereka. Kegiatan terakhir yang kami laksanakan disana yang mana kegiatan tersebut kerjasama yang nyata terlihat mata antara mahasiswa dengan remas mendapat sanjungan istimewa dari masyarakat setempat. Hingga beberapa dari mereka berkata “tetap disini saja mas, nggak usah keburu pulang atau minta ditambah aja waktu pengabdian kalian disini. Biasanya itu ikut upacara kemerdekaan. Perasaan baru akrab kemarin sudah ditinggal pergi, baru datang kemarin kok sudah mau pamitan”. Kata-kata itu tak hanya diterima oleh saya saja, tetapi juga teman-teman yang lain. Hal yang memberatkan kami untuk melangkah pergi meninggalkan desa ini.

Sabtu, 05 Agustus 2017, kami mengadakan sebuah acara besar, puncak dari semua kegiatan kami selama satu bulan, yaitu malam sholawat “Penutupan KKM UIN Maliki Malang bersama majlis maulid watta’lim Nurul Musthofa dan diisi mauidloh oleh Habib Ahmad bin Musthofa Maula Aidid”. Sejak usaishalat ashar, jajanan sebagai konsumsi datang silih berganti. Seusai isya’, masyarakat mulai berbondong-bondong menghadiri acara kami. Rasa senangdanrasa sedih menyatu pada malam itu. Hingga acara usai pada pukul 22.00.

Esok harinya, kami pamit pulang ke beberapa warga, seperti Bu Wina sebagai Kepala desa Wonoayu, Bpk. Mad Saidi sebagai ketua Posdaya, Bpk. Yarup dan Bpk. Miseno sebagai penasehat, Bpk. Choliq sebagai ketua ta’mir, Bpk. Mas’ud sebagai bendahara masjid, serta Bu Rupinah sebgai tuan rumah yang dengan lapang dada dan tangan terbuka menerima kami tinggal di rumah beliau. Beliau tidak hanya menyediakan kamar untuk kami, namun juga memberikan bahan pangan kepda kami, mentah ataupun siap saji. Kemudian, ba’da sholat dhuhur, kami bersih-bersih rumah dan langsung berangkat meninggalkan desa Wonoayu yang penuh dengan pengalaman dan memberikan pendidikan berharga bagi kami.

Beberapa poin penting yang dapat kami simpulkan dari pengalaman berharga yang kami dapatkan selama satu bulan di KKM ini adalah : “Jangan mudah menyerah sebelum berusaha untuk meraih tujuan”, “kesabaran, keuletan, ketekunan, kepercayaan, dan kekompakan akan menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan lebih dari apa yang kita harapkan”.

Dari situlah, ungkapan terima kasih sekali lagi kami ucapkan atas segala hal yang telah kami dapatkan selama satu bulan kemarin, sungguh pengalaman yang sangat berharga dalam hidup kami.

Moch. Nurhasan Ubaidillah


coded by muchad with <3