Yang spesial akan dikalahkan dengan yang sering ada

FARHAN RAHMATUL AKBAR
16220095 . G.54.2019 . 5 years ago

Bicara tentang cinta memang takkan pernah ada habisnya. Virus-virus cinta dapat tumbuh di mana saja dan kapan saja. Tak ada seorangpun yang bisa menduga hal tersebut. Salah satu ajang yang seringkali dikaitkan dengan kisah percintaan adalah pada saat program Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) yang diadakan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Sebuah program yang menjadi ajang untuk cinta lokasi (cinlok).

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya cinlok diantara mahasiswa yang terlibat KKM. Di antaranya adalah kebersamaan yang terus terjalin selama KKM. Tempat tinggal yang satu atap dan mengerjakan berbagai program kerja bersama-sama. Itulah yang membuat beberapa peserta KKM mengalami sebuah perasaan yang tak biasa dengan lawan jenisnya atau sering kita dengar dengan istilah 'baper'.

Perlu diketahui, sedikit perhatian saja sangat berarti bagi mereka yang haus akan kasih sayang. Tak hanya bagi mereka yang Single a.k.a. Jomblo. Bagi mereka yang sudah memiliki pasangan pun sangat mungkin terserang virus-virus cinta saat KKM. Meskipun pasangan-pasangan itu telah menyiapkan berbagai macam strategi untuk menjaga hati.

Bahkan, sejumlah pasangan sebelum KKM membuat berbagai macam perjanjian. Seperti janji telepon tiga kali sehari (seperti minum obat), HP tak boleh mati, WA, LINE, Instagram serta media sosial lain Wajib kudu harus on terus. Mereka janji kalau ke mana-mana dengan teman KKM harus bilang, pergi ke mana, dengan siapa, urusan apa. Tapi yang namanya janji hanyalah sebatas ucapan belaka. Virus cinta di lokasi KKM lebih kuat tegangannya ketimbang janji-janji tersebut. Soal HP dan telepon-telepon bisa diakali. 

Pada akhirnya, jika virus 'Cinta Lokasi' sudah menyerang, tetap saja "yang spesial akan dikalahkan dengan yang sering ada."

Cinta lokasi memang terjadi karena “yang spesial” kalah dengan “yang ada”. Padahal yang spesial sudah dirawat selama bertahun-tahun. Sementara “yang ada” baru dikenal sejak beberapa hari. Menyedihkan memang, namun begitulah kenyataan yang ada saat dilapangan (KKM).

Cinlok mungkin akan memberi kesan yang berbeda terhadap orang yang mengalami. Selama berhari-hari para 'korban' virus cinlok ini akan merasa sangat bahagia dan saling berlomba-lomba untuk menarik perhatian. Menggunakan berbagai kesempatan yang ada untuk bersama dengan 'Target' nya, namun selalu malu untuk mengakui.

Bagi para Mahasiswa, mereka akan berusaha menunjukkan kehebatan dan kekuatan mereka di depan target yang diinginkan, seperti mengangkat galon air, beli Gas, dan hal lainnya yang pada kenyataannya tidak pernah ia lakukan sebelumya.

Para Mahasisi pun tak mau kalah, tiba-tiba rajin memasak agar target tahu bahwa mereka bisa memasak sekalipun rasa masakannya sih biasa saja namun image 'rajin' jauh lebih penting daripada kualitas masakan.

Sebenarnya, cinta lokasi saat KKM sah-sah saja terjadi karena tak ada seorangpun yang dapat melarang seseorang untuk menyukai orang lain. Yang terpenting adalah rasa suka tersebut tidak membuat orang lain sakit hati dan tidak berbalik menjadi permusuhan jika orang yang menjadi 'target' tak membalas perasaan kita.

-Saptorenggo, 21 Januari 2019


coded by muchad with <3