Makna Indahnya Kebersamaan Saat Mengabdi

ADZINATUN NISA`
15220010 . G.56.2017 . 7 years ago

LAPORAN INDIVIDU

Nama : Adzinatun Nisa' (15220010)

Lokasi : Masjid Al-Falah, Dusun Gading Selatan Kec. Bululawang Kab. Malang

Pada tanggal 04 Juli 2017, sehari sebelum pembukaan KKM Tematik Posdaya Berbasis Masjid dilaksanakan, seluruh anggota kelompok 56 berangkat menuju lokasi KKM tepatnya di Jl. KH. Basuni RT. 16 RW. 04 Dusun Gading Selatan Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Selama satu bulan khususnya yang putri tinggal di rumah ketua ta’mir Masjid Al-Falah, yakni Bapak Drs. H. M. Bisri Wahyudi, sedangkan yang putra tinggal di rumah ketua Remaja Masjid yakni Mas Anam Baidhowi. Banyak peristiwa yang kami alami, dan banyak pula pengalaman yang kami dapatkan selama kami mengabdi. baik suka maupun duka, keceriaan, pertikaian, perdebatan, bahkan keputusasaan, semuanya sempat kami rasakan.

Di hari pertama, saya sempat berfikir bahwa anggota kelompok 56 ini kurang mempunyai rasa toleransi, individualis, dan egois. Tetapi, lambat laun apa yang saya fikirkan ternyata salah. Satu persatu saya mulai mengenal karakter anggota kelompok saya, mereka anggota yang sangat luar biasa, saling pengertian dan saling mendukung. Menurut saya, seluruh anggota kelompok 56 merupakan anggota yang saling melengkapi, mempunyai karakter yang berbeda-beda dan mempunyai kelebihan satu sama lain, sehingga tanpa ada salah satu dari kami, mungkin program kerja kami tidak akan berjalan dengan baik. Satu hal yang menjadi pelajaran bagi saya, bahwa dalam menilai seseorang tidak boleh dilihat hanya dari luarnya saja, karena melihat dari luarnya saja belum tentu sama dengan karakter yang sebenarnya.

Membahas mengenai program kerja yang akan kami laksanakan selama satu bulan, awalnya kami bingung menentukan program apa yang cocok dan yang dibutuhkan oleh warga di sekitar lingkungan masjid Al-Falah. Akhirnya kami berinisiatif mengumpulkan warga untuk bermusyawarah baik itu dari remaja masjid maupun para sesepuh atau tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh di dusun Gading Selatan tersebut guna membahas program kerja yang akan dijalankan. Setelah kami menyampaikan tujuan kami berada di dusun tersebut dan mendengarkan permasalahan yang ada, kami berhasil mendapatkan beberapa program kerja yang cocok dan dibutuhkan oleh para warga di Dusun Gading Selatan Bululawang ini.

Permasalahan yang ada di dusun Gading Selatan Bululawang antara lain kurangnya pengetahuan warga mengenai tata cara memandikan dan mengkafani jenazah, selain itu adanya salah satu anak dari warga yang pernah terkena narkoba, kurangnya tanaman di sekitar masjid Al-Falah yang dapat memperindah masjid tersebut, adanya mading kosong hasil karya Mahasiswa KKM tahun 2014 yang sudah tidak dipakai di serambi masjid Al-Falah, serta permasalahan yang paling penting yakni warga yang tinggal di dusun tersebut rata-rata banyak yang menganggur khususnya ibu-ibu dan remaja putri. Selain itu, tingkat perekonomian keluarganya rata-rata Pra-Keluarga Sejahtera (Pra-KS).

Sehingga, dari permasalahan yang ada, kami berhasil mendapatkan beberapa program kerja yang dibutuhkan oleh warga. Program kerja kelompok kami antara lain mengadakan penyuluhan narkoba oleh Badan Rehabilitasi Narkoba Kota Malang, penyuluhan tata cara memandikan dan mengkafani jenazah oleh Ibu Endang Sutiaji selaku istri Wakil Wali Kota Malang, menghias dan memperindah di sekitar masjid dengan memberikan tanaman cemara dan tanaman pucuk merah, mengisi mading kosong yang berada di serambi masjid Al-Falah, kerja bakti membersihkan masjid dan posyandu, pelatihan pembuatan batik ikat lokal khas dusun Gading Selatan bersama warga yang nantinya akan dibuat suatu usaha guna untuk meningkatkan perekonomian warga di dusun tersebut, pelatihan batik ikat di SMP Tarbiyatus Shibyan serta mengadakan acara gebyar seni bersama santri TPQ di akhir pengabdian kami.

Selama satu bulan kami mengabdi, banyak kegiatan yang kami lakukan, mulai dari pagi hari hingga malam hari, di pagi hari kami mengajar di dua sekolahan yakni SMP At-Taufiqiyyah yang bertempat di desa Bulu Payung yang terletak sebelah utara dusun gading selatan Bululawang dan SMP Tarbiyatus Shibyan yang terletak di daerah Tajinan, mulai dari pukul 07.30-12.00 WIB. Kami mengajar menggunakan sistem giliran selama dua hari sekali. Setelah itu, di siang hari kami mengikuti kegiatan rutinan yang berada di dusun Gading Selatan Bululawang baik itu tahlilan, diba’an, RT-an, Fatayatan, Muslimatan, Takziyah maupun Khataman. Di sore harinya, kami gunakan waktu luang untuk pelatihan pembuatan batik di salah satu rumah warga. kemudian, kami mengajar di TPQ mulai pukul 18.00-19.10 WIB.

Setelah semua kegiatan telah terlampaui, kami menutup hari dengan melakukan evaluasi, yang biasanya dilakukan di rumah ketua ta’mir masjid ataupun di rumah ketua remaja masjid. evaluasi tersebut setiap hari kami lakukan, baik mengevaluasi kegiatan yang sudah dikerjakan maupun membahas kegiatan yang akan dilakukan untuk keesokan harinya. Ketika evaluasilah kami tuangkan semua ide-ide, pemikiran, unek-unek, terkadang sempat ada perdebatan, bahkan ketika evaluasilah kami dapat memecahkan masalah yang ada. Saya rasa dengan adanya evaluasi setiap hari, hal tersebut yang membuat kelompok kami lebih dekat dan lebih solid.

Apalagi ketika kami mengadakan acara gebyar seni dan perpisahan Mahasiwa KKM bersama santri TPQ di akhir pengabdian kami tepatnya pada tanggal 04 Agustus 2017, setelah shalat isya’, sebagai wujud ungkapan terima kasih kami telah diterima dengan baik di dusun Gading Selatan Bululawang ini. Warga sangat antusias dalam melihat gebyar seni tersebut. Susunan acara tersebut meliputi drama musikal, dua tarian nirmala dan maulaya, puisi, menyanyi, fashion, dan pencak silat dari perwakilan remaja masjid di dusun tersebut.

Awalnya kami hanya berniat untuk memberikan kenang-kenangan di dusun tersebut dengan mengadakan acara gebyar seni bersama santri TPQ secara sederhana, justru tanpa di duga-duga yang menonton bukan hanya para wali santri saja melainkan seluruh warga di dusun Gading Selatan, bahkan penonton dari luar dusun tersebut, bahkan penjual mainan, makanan, minuman, dan lain sebagainya turut meramaikan acara tersebut dengan berjualan di sekitar pentas gebyar seni.

Jika dirasakan memang kegiatan kami setiap harinya sangat melelahkan, akan tetapi dengan adanya kebersamaan, kerja keras, dan saling mendukung satu sama lain di antara anggota kelompok, hal inilah yang dapat menguatkan kami dalam menjalani segala aktivitas yang ada. Selain itu, selama satu bulan mengabdi, begitu hangatnya sambutan warga serta begitu cerianya anak-anak dusun dalam menerima kedatangan kami, yang membuat hati ini berat untuk meninggalkan dusun Gading Selatan ini.

Banyak pelajaran yang saya dapatkan selama mengabdi di dusun Gading Selatan Kecamatan Bululawang ini, salah satunya bagaimana cara saya belajar berinteraksi dengan masyarakat, menjaga tutur bahasa serta etika yang baik. Selain itu, saya pun lebih bisa menghargai pendapat orang lain, lebih bisa bersabar dalam menghadapi siswa maupun santri ketika mengajar, serta lebih dewasa dalam memutuskan persoalan. Ketika mengabdi inilah saya lebih memahami betapa pentingnya arti kebersamaan.





coded by muchad with <3