Pengolahan Kerupuk Puli dari Limbah Nasi Guna Meningkatan UMKM di Desa Tegal Mijin, Bondowoso
Bondowoso – Desa Tegal Mijin di Kabupaten Bondowoso semakin dikenal sebagai sentra produksi kerupuk puli yang berkualitas. Dalam rangka observasi potensi desa, kami mahasiswa dari KKN Persemakmuran Eks IAN Sunan Ampel mengunjungi salah satu UMKM yang berada di desa Tegal Mijin, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Kerupuk Puli merupakan salah satu makanan olahan yang terkenal di daerah Bondowoso, melalui upaya pemanfaatan limbah nasi yang mudah di temukan di area pemukiman warga, kami sebagai mahasiswa KKNP sangat antusias ikut serta dalam proses pengembangan dan pengolahan limbah nasi yang basi atau terbuang menjadi sebuah makanan olahan. Melalui pengolahan kerupuk puli, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa ini mengalami peningkatan yang signifikan.Kerupuk puli, yang terbuat dari bahan dasar beras, merupakan salah satu produk unggulan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Namun, belakangan ini, dengan inovasi dan pengembangan teknologi sederhana, para pelaku UMKM di Tegal Mijin berhasil meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.
Salah satu pelaku UMKM yang menekuni dalam usaha ini adalah Bapak Yusuf dan keluarganya. Bapak Yusuf atau yang sering dikenal dengan nama Subhan merupakan salah satu dari perangkat desa Tegal Mijin, yang menjabat sebagai Kepala Dusun Tegal Mijin Timur. Dengan tekad yang kuat, Bapak Yusuf bersama istri dan anak-anaknya mengembangkan bisnis kerupuk puli yang telah diwariskan secara turun-temurun. Bapak Yusuf tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga berperan aktif dalam memperluas pemasaran produk mereka. Berkat inovasi dan kerja keras, kerupuk puli buatan keluarganya kini telah dikenal luas dan menjadi primadona di berbagai pasar lokal hingga luar daerah. Mereka mengolah beras menjadi kerupuk puli yang renyah dan lezat, menggunakan resep tradisional yang dipadukan dengan teknologi sederhana.
Peningkatan UMKM ini tidak hanya berdampak pada perekonomian desa, tetapi juga memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat. Pemerintah daerah Bondowoso turut mendukung dengan memberikan pelatihan dan akses permodalan, sehingga para pelaku usaha dapat terus berkembang.Selain itu, pemasaran kerupuk puli dari Tegal Mijin kini telah merambah pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar Bondowoso. Hal ini menunjukkan bahwa produk tradisional desa ini memiliki potensi besar untuk menjadi produk unggulan daerah yang mampu bersaing di pasar nasional.Dengan semakin berkembangnya UMKM berbasis pengolahan kerupuk puli, Desa Tegal Mijin tidak hanya berhasil mempertahankan warisan budaya kuliner, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.