SOSIALISASI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH SAYUR

FILLAH MUFTI SAKHI
19630026 . G.40.2022 . 2 years ago

61f5f49b86b82af434af59cb7.png

20 Januari 2022, Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan – bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi (Musnamar, 2003). Saat ini ada beberapa jenis pupuk organik sebagai pupuk alam berdasarkan bahan dasarnya, yaitu pupuk kandang, kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk mikroba. Sedangkan ditinjau dari bentuknya ada pupuk organik cair yang dibuat dari bahan organik cair dan ada pupuk organik padat. Sebagai contoh kompos merupakan contoh pupuk organik padat yang dibuat dari bahan organik padat (tumbuh-tumbuhan), sedangkan thilurine adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan organik cair (urine sapi). Pupuk organik dapat dibuat dari limbah, contohnya limbah peternakan sapi perah baik berupa feses maupun urinennya, limbah rumah pemotongan hewan berupa rumen sapi juga dapat dijadikan bahan pembuatan pupuk organik cair. 

Pada program kerja kali ini, kami mencoba untuk membuat pupuk organik dari limbah sayuran. Hal ini dikarenakan di desa ini terdaoat banyak sekali limbah sayur yang terbuang sia-sia disungai. Sehingga kami berinisiatif agar limbah ini dapat berguna bagi masyarakat. Sebelum hari pembuatan pupuk organik, kami menyiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dijadikan komponen utama pembuatan pupuk tersebut. Kami membagi tugas untuk mencari limbah sayuran berupa kubis dan sawi, tak lupa juga kami mencari arang sekam untuk dicampurkan bersama dengan EM-4. Selain itu, kami juga membuat larutan fermentasi EM-4 yang nantinya akan dicampurkan saat pembuatan pupuk. Kami juga turut mengundang anggota dari kelompok taruna tani untuk ikut serta dalam pembuatan pupuk organik menggunakan EM-4 tersebut. Pada hari acara kegiatan, kami terlebih dahulu mencontohkan di depan kelompok taruna tani proses pembuatan pupuk tersebut yang nantinya akan di praktikan secara bersama. Kelompok tani menyimak secara seksama dan antusias dalam memperhatikan contoh paraktik yang kami lakukan. Canda tawa mengiringi acara kegiatan kami dan juga kami mengadakan sesi tanya jawab terkait proses pembuatan pupuk organik EM-4 tersebut. Setelah praktik contoh pembuatan pupuk yang kami lakukan selesai, segera kami mengajak para petani untuk ikut mengaplikasikan apa yang telah dipaparkan sebelumnya oleh kami. Para petani pun langsung mengikuti instruksi yang telah disampaikan dan segera mencari posisi. Sehabis semua bahan telah dipotong-potong yang dilakukan oleh para petani dan juga kami, lalu segera dicampur dengan cairan fermentasi EM-4. Setelah semua komponen tersebut dicampurkan tak lupa juga ditambahkan dengan arang sekam yang gunanya sebagai media tanam. Keseluruhan komponen utama telah dicampurkan lalu tinggal menunggu 14 hari sebelum pengaplikasiaanya terhadap tanaman dan juga setiap 2 hari sekali kami harus mengecek kadar ph dari pupuk tersebut agar tetap netral dan berhasil menjadi pupuk organik yang bisa menyuburkan tanah serta tanaman. Kemudian pada tanggal 22 Januari, pupuk kompos yang telah terfermentasi dengan EM-4 siap untuk diaplikasikan. Pengaplikasian ini dilakukan di kebun tomat.


coded by muchad with <3